Dari kanan : Lurah Medokan Semampir, Kanit Binmaspol Sukolilo, Herlina, Dessy, Machfudz, Daniel |
KIMMESEM - Kamis, 19/9/2019 bertempat di
pendopo kantor kelurahan Medokan Semampir, seluruh elemen kepemudaan yang ada
di wilayah Medokan Semampir berkumpul bersama. Acara dalam rangka cangkruk’an kepemudaan
dengan tema ‘Unity in Diversity’ ini dihadiri oleh Herlina Harsono Njoto, S.Psi.,M.Psi
(anggota DPRD Kota Surabaya), Cak Daniel (Seniman Suroboyo), Karang Taruna Kota
Surabaya, Lurah Medokan Semampir dan Binmaspol Polsek Sukolilo ini berlangsung
seru dan interaktif.
Sekitar 60 peserta dari
perwakilan Karang Taruna RW se Kelurahan Medokan Semampir, Kimmesem, Bonek, dan
Genk Ijo Suroboyo ini tampak mengikuti acara cangkruk’an dengan penuh
keakraban.
Dalam sambutannya, Machfudz Hidayat
Ketua Karang Taruna Kelurahan Medokan Semampir mengatakan bahwa digelarnya acara
cangkruk’an bertujuan sebagai bentuk wadah silaturrahim dan diskusi para pemuda
yang ada di wilayah Medokan Semampir. “Selain silaturrahim, kita juga membahas
isu dan permasalahan sosial yang terjadi ditengah-tengah masyarakat, salah satunya
tentang pentingnya menjaga toleransi dalam komunikasi dan bahayanya berita
hoax,” terangnya yang juga Ketua KIM MESEM.
Ditempat yang sama, Daniel selaku
seniman budaya mengatakan bahwa salah satu cara untuk menjaga persatuan dan
keberagaman baik suku, agama, ras adalah melalui sentuhan seni dan budaya,
dalam hal ini adalah musik. Bapak dua anak ini juga berpesan agar para pemuda
diera sekarang harus mempunyai
kecerdasan dan jiwa sosial untuk menjaga persatuan dan kesatuan bangsa, karena
ditangan pemuda lah sebuah perubahan dan nasih bangsa ditentukan. “Dalam
pidatonya, Bung Karno berkata ‘ Beri aku sepuluh pemuda, niscaya akan kuguncang dunia,” cetusnya yang mengutip salah
satu pidato presiden pertama Indonesia.
Pentingnya peran pemuda
dalam kemajuan bangsa juga disampaikan oleh Herlina, dalam motivasinya dirinya
menjelaskan bahwa pemuda harus mempunyai potensi dan daya saing dalam menghadapi kemajuan zaman. Caranya
dengan menggali skill atau keahlian yang dimiliki dan mengembangkannya dalam
dunia usaha. Tak hanya itu, anggota legislatif tiga periode yang juga tokoh
muda Surabaya ini berharap agar generasi pemuda tidak mudah dipecah dengan
isu-isu yang belum jelas kebenarannya. “ Sekarang ini banyak sekali
berita-berita hoax yang beredar, yang bertujuan untuk memecah persatuan. Maka
dari itu, kita sebagai pemuda harus selektif dan bisa menjadi tonggak untuk
menangkal berita-berita tersebut,” harapnya.
Cangkruk’an yang berlangsung
sekitar satu jam lebih itu terasa lebih hangat dengan sesi tanya jawab dari
peserta kepada para tokoh muda. Di akhir acara, para peserta yang dimotori oleh
Kimmesem pun meneriakkan tagline “ Kami Surabaya, Kami Indonesia” sebagai
bentuk penguatan atas pluralisme yang ada di Kota Surabaya dan sebagai bentuk toleransi keberagaman di Kota Pahlawan. (fud/foto:wan)