Sekretaris Dispendik Aston Tambunan, mengungkapkan program Pelajar Pelopor adalah untuk menyiapkan calon-calon pemimpin bangsa di masa mendatang, Tahun ini ada lima isu utama, yaitu wawasan kebangsaan/kebhinekaan dalam keberagaman budaya; pemanfaatan teknologi informasi; pendidikan kewirausahaan/entrepreneurship; kepeduluan sosial/toleransi; dan kepedulian terhadap lingkungan (alam budaya).
“Kalian adalah siswa terpilih dari ribuan siswa, maka dari itu jika terpilih menjadi Pelajar Pelopor diharapkan dapat menularkan semangat positif kepada siswa lainnya,” terang Aston saat membuka FGD seleksi Pelajar Pelopor, Selasa (24/9).
Yoyong Burhanuddin salah seorang juri Pelajar Pelopor, menuturkan bahwa saat ini bukan lagi jamannya untuk berkompetisi untuk menjadi yang terbaik, namun saat ini yang dibutuhkan adalah sebuah kolaborasi guna mencapai kesuksesan.
“Dunia saat ini tengah belomba-lomna untukk berkolaborasi, karena setiap orang memiliki kelemahan dan kelebihan, dimana harus saling terisi,” tutur Yoyong.
Senada dengan Yoyong, Yugi Nurhariyanti juri Pelajar Pelopor, menyampaikan pelajar era masa kini cukup beruntung, dengan adanya diversity (perbedaan) mampu mmeberikan semangat untuk bersatu dan berkolaborasi menjadi pelajar unggul.
“Perbedaan-perbedaan diharapkan menjadi sebuah kesatuan pelajar dalam berkolaborasi mencapai kesuksesan,” ungkap Yugi.
Sementara itu, Siti Syahira, salah seorang peserta lomba Pelajar Pelopor bercerita tentang upaya memberikan edukasi tentang makanan yang sehat dan bergizi baik baik kepada teman satu sekolah hingga kepada siswa tidak mampu.
“Tujuan edukasi ini adalah memberikan pengertian tentang jenis-jenis makanan yang sehat dan bergizi,” ungkap siswi asal SDN Kendangsari I Surabaya.
Melalui metode alat peraga dan membuat video youtube Syahira -panggilan Siti Syahira- akan berkeliling ke lingkungan sekitar rumah dan sekolah untuk memberikan edukasi makanan bersih dan sehat.
sumber: http://surabaya.go.id/id/berita/52236/10-siswa-ikuti-fgd-seleksi-pela