Kimmesem
- Minggu, (25/7) tampak beberapa remaja sedang berkumpul di sebuah garasi rumah
yang ada Jalan Medokan Semampir Blok M no. 17. Ada yang memilah sampah,
menimbang , mencatat dan memasukkan sampah ke karung besar. Beberapa remaja lain juga terlihat datang
dengan membawa gerobok yang penuh dengan sampah, kardus, koran, botol, besi dan
aneka sampah kering lainnya.
Sementara
itu, ada Ibu-ibu yang memberi arahan dan membantu para remaja itu sambil
sesekali menjawab pertanyaan mereka. Terdengar pula canda tawa, senda gurau dan
nyanyian sembari tangan-tangan mereka
tetap bergumul dengan sampah. Itulah suasana yang selalu terlihat pada saat
penimbangan sampah di Bank Sampah Masidosi 6 Medokan Semampir selama 2 tahun
terakhir.
Berawal
dari keprihatinan pengurus RT 06 RW 02 Kelurahan Medokan Semampir melihat
kondisi Karang Taruna yang hanya aktif di bulan Agustus saja yaitu ketika ada
peringatan HUT RI, maka pengurus mengajak kerjasama dengan Bank Sampah yang
memang kegiatannya bersifat rutin tiap bulan dan sistematis.
Sementara
itu, bank sampah dengan jumlah pengurus terbatas mempunyai kendala yang datang
dari nasabah terkait proses pengiriman sampah ke pos penimbangan. Karena
sesuatu hal, nasabah sering tidak mengirim sampahnya ketika penimbangan.
Akhirnya
dibuat jalan tengah dengan mengikutkan Karang Taruna dalam Bank Sampah. Tidak
bertepuk sebelah tangan, Karang Taruna setuju dengan gagasan tersebut &
akhirnya suasana di atas selalu tampak sampai saat ini.
Bank
Sampah pun merasa sangat terbantu dengan anak-anak Karang Taruna ini. Mereka
mengambil sampah dari nasabah dan membantu proses penimbangan (memilah,
menimbang, mencatat dan mengepak).
"Yang
lebih penting, ini secara tidak langsung merupakan proses kaderisasi. Selain
itu, di bank sampah ini, anak-anak kartar mempraktekkan ilmu sosiologi,
manajemen, & ekonomi perbankan tentunya," kata Umi Latifah, Ketua Bank
Sampah Masidosi 6 Medokan Semampir.
Sementara
hal senada juga disampaikan Amir, Ketua Karang Taruna RT 06 RW 02.
Bahwa
aktivitas penimbangan bank sampah memang melibatkan para remaja sebagai
pengurusnya.
"Setiap
kali jadwal penimbangan sampah, teman-teman kartar yang tidak ada udzur selalu
semangat membantu. Untuk meningkatkan ilmu tentang bank sampah, kita juga
diajak sosialisasi dan ikut lomba pemuda penggerak bank sampah," tambah
Amir.
Sementara
Hendro, Ketua RT 06 berharap hal baik ini bisa istiqomah dan bisa memotivasi
kartar wilayah lain tetap exist sepanjang waktu. (umi/foto: amir)