KIM MESEM- Kenaikan harga beras di pasaran yang beberapa waktu terakhir terjadi menjadikan Pemerintah Kota Surabaya menggalakkan operasi pasar (OP). Dalam operasi pasar tersebut, Pemkot Surabaya menjual beberapa komoditas seperti beras, telur, gula, bawang merah, bawang putih, dan lainnya. Operasi pasar inipun juga digelar di kantor-kantor Kelurahan dan Kecamatan.
"Jualannya di kantor-kantor kelurahan dan kecamatan dengan menggunakan pickup. Pokoknya yang penting menggelar operasi pasar, supaya harganya tidak naik, " kata Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini.
Risma mengatakan, dalam operasi pasar tersebut, harga barang kebutuhan sehari-hari yang dijual harus normal dan tidak boleh lebih mahal. Bahkan, ketika kerja sama dengan pihak ketiga, harganya kalau bisa harus lebih murah daripada yang dijual di pasaran. "Jadi, rata-rata harganya harus normal. Kalau lebih mahal, ngapaian harus mengadakan operasi pasar, tidak ada gunanya nanti," ujar Risma.
Kepala Dinas Perdagangan Kota Surabaya Arini Pakistyaningsih menjelaskan, setiap hari timnya selalu mengecek kondisi harga di pasaran, termasuk harga beras yang merangkak naik. Maka, operasi pasar ini diharapkan mampu menstabilkan harga beras tersebut.
"Jadi, ini senjatanya untuk menstabilkan harga beras. Kami gelar operasi pasar di lima titik setiap harinya, " kata Arini.
Seperti halnya operasi pasar yang digelar di  wilayah RW VI Kelurahan Medokan Semampir, Kecamatan Sukolilo pada Kamis, 15/03/2018 kemarin.  Lurah Medokan Semampir, Supriono S.Sos., M.Si menerangkan jika animo masyarakat sangat tinggi, hal ini terbukti barang-barang komoditi yang dijual ludes dalam waktu satu jam.
"Alhamdulillah, antusiasme warga sangat tinggi, buktinya dalam satu jam barang-barang sudah habis terjual," terangnya.
Dalam operasi pasar kali ini, Dinas Perdagangan Kota Surabaya membawa beberapa komoditi seperti beras, gula, daging, minyak goreng, bawang putih, bawang merah dan beberapa komoditi lainnya. Khusus untuk beras, Dinas Perdagangan membawa 100-200 karung yang isi per karungnya 5 kilogram.
Harganya cukup murah, hanya Rp 9.400 perkilogram. "Harga ini lebih murah dibanding di pasaran yang sudah mencapai Rp 12-13 ribu perkilogram, " terangnya. (fud/foto: Mudmainah)