KIMMESEM- Genderang perang tampaknya kian ditabuh oleh para kader juru pemantau jentik (jumantik)  yang ada di Kecamatan Sukolilo. Hal ini terlihat pada acara “Apel Gebyar PJSN” yang digelar oleh Kecamatan Sukolilo di Terminal Keputih Jumat, (3/2/2017). Tak kurang dari 200 kader jumantik terlihat antusias mengikuti Apel yang dimulai pukul 06.00 wib. Selain para kader jumantik, apel ini juga diikuti  RT/RW, Lurah, Perangkat Puskesmas Keputih, unsur TNI-Polri dan perwakilan pelajar serta mahasiswa yang berada di wilayah Kecamatan Sukolilo.
Dalam sambutannya, Sekcam Sukolilo La Koli S.Sos.,M.Si yang juga bertindak sebagai Pembina Apel mengatakan diadakannya Apel ini selain instruksi dari Walikota Surabaya juga bertujuan untuk memberikan himbauan dan mengingatkan kembali betapa bahayanya gigitan yang diakibatkan oleh nyamuk Aedes Aegypti.
“Jadi apel ini tidak hanya dilakukan di Sukolilo saja, tetapi juga serentak dilaksanakan di semua wilayah dan akan rutin dilaksanakan setiap bulan dengan tujuan untuk menekan angka korban yang disebabkan oleh nyamuk Aedes Aegypti ini,” terangnya.
Pasalnya, sambung La Koli, angka bebas jentik yang ada di Sukolilo saat ini masih 95 %, dan ia berharap agar angka bebas jentik tersebut paling tidak secepatnya bisa menjadi 98%. “ Yang terpenting adalah kesadaran para warga, jika setiap rumah ada satu kader jumantik, saya yakin angka korban yang disebabkan oleh gigitan nyamuk ini bisa ditekan,” tambahnya.
Ditempat yang sama, Lurah Medokan Semampir, Supriono S.Sos.,MM berharap terhadap RT/RW setempat agar selalu memantau lingkungan dan mengajak kepada warga untuk bersama-sama menjaga kebersihan dilingkungan baik diluar maupun didalam rumah dengan cara melakukan 3M, Menguras, Menutup dan Mengubur.
Usai apel, para kader Jumantik langsung melakukan pemeriksaan jentik nyamuk penyebab penyakit demam berdarah dengue di wilayahnya masing-masing antara lain rumah, sekolah, masjid, dan perkantoran. (machfud/foto:fud)