Minggu (24/7), bila
anda tengah melintas di Jl.Tunjungan pada malam hari, maka anda akan
melihat puluhan bahkan ratusan orang yang berhenti selfie. Berbagai
kalangan mulai anak kecil,remaja,dewasa hingga orangtua pun pada pasang
gaya didepan kamera ponsenya. Iya, sejak Pemerintah Kota Surabaya
melalui Dinas PU Bina Marga dan Pematusan (DPUBMP) memasang berbagai
lampu hias dengan nuansa klasik dan eksotis dalam rangka menyambut
delegasi UN Habitat ini menjadikan warga
Surabaya yang melintas tertarik untuk mengabadikannya. Bahkan, gaya
desain lampu hias ini diakui mirip dengan lampu hias yang ada di halaman
istana Versailles di Perancis. Ditambah dengan ratusan lampu retro dan
ribuan lampu hias kecil menjadikan Jl Tunjungan ini ibarat Eropanya
Surabaya.
Seperti yang dikatakan Cindy (23) seorang karyawati sebuah perusahaan ini mengaku sengaja datang ke Jl. Tunjungan bersama teman-temannya hanya untuk selfie. "Iya mulai kapan hari pingin kesini tapi belum kesampaian, akhirnya malam ini rame-rame sama temen," terangnya kepada Kabar Surabaya. Hal yang sama juga diungkapkan Suhartini (35) warga Bratang Binangun yang juga menyempatkan berhenti bersama suami dan kedua anaknya ini lantaran takjub dengan nuansa jalan legendaris di Surabaya saat ini " Bagus banget nuansanya seperti diluar negeri, sampe anak- anak saya ngajak berhenti untuk selfie," ungkapnya. Namun sayangnya, besarnya animo warga yang ingin berfoto di kawasan wisata kota tua ini tidak diimbangi dengan kesadaran berlalu lintas dan memikirkan keselamatannya sendiri. Hal ini terbukti, meskipun sudah ada rambu larangan berhenti nyatanya banyak warga yang memarkirkan kendaraannya di bahu jalan silih berganti. Tak hanya itu, untuk mendapatkan angle foto yang bagus warga banyak yang sampai ke tengah jalan. Tak ayal petugas dari Satuan Pol PP Surabaya pun kewalahan mengatur dan mengingatkan warga. (fud)
Seperti yang dikatakan Cindy (23) seorang karyawati sebuah perusahaan ini mengaku sengaja datang ke Jl. Tunjungan bersama teman-temannya hanya untuk selfie. "Iya mulai kapan hari pingin kesini tapi belum kesampaian, akhirnya malam ini rame-rame sama temen," terangnya kepada Kabar Surabaya. Hal yang sama juga diungkapkan Suhartini (35) warga Bratang Binangun yang juga menyempatkan berhenti bersama suami dan kedua anaknya ini lantaran takjub dengan nuansa jalan legendaris di Surabaya saat ini " Bagus banget nuansanya seperti diluar negeri, sampe anak- anak saya ngajak berhenti untuk selfie," ungkapnya. Namun sayangnya, besarnya animo warga yang ingin berfoto di kawasan wisata kota tua ini tidak diimbangi dengan kesadaran berlalu lintas dan memikirkan keselamatannya sendiri. Hal ini terbukti, meskipun sudah ada rambu larangan berhenti nyatanya banyak warga yang memarkirkan kendaraannya di bahu jalan silih berganti. Tak hanya itu, untuk mendapatkan angle foto yang bagus warga banyak yang sampai ke tengah jalan. Tak ayal petugas dari Satuan Pol PP Surabaya pun kewalahan mengatur dan mengingatkan warga. (fud)