KIMMESEM-Dalam rangka mengukur pengetahuan kader Toga (Tanaman Obat Keluarga) di masing-masing tempat binaan Puskesmas yang ada di Surabaya, Dinkes Kota Surabaya menggelar Lomba Toga Tahun 2016 Kamis, (21/7). Acara yang digelar di Taman Toga Dinkes Surabaya ini diikuti oleh para kader Toga se-Kota Surabaya, termasuk kader Toga dari RW 02 Medokan Semampir binaan Puskesmas Keputih. Diawal penampilan, Jessica dari Poli Batra (Pengobatan Tradisional) Puskesmas Keputih memaparkan mengenai berbagai kegiatan yang sudah, sedang dan akan dilakukan terkait dengan pengobatan tradisional di wilayah Puskesmas Keputih, contohnya pijat bayi, totok wajah, akupuntur yang selama ini berjalan. Dalam presentasinya, Jessica juga mengungkapkan progress kegiatan yakni dengan menjalin kerjasama lintas sektoral dalam hal kesehatan tradisional. Di sesi kedua, kader toga yang terdiri dari tiga peserta yakni Umi Latifah, Sumsoma dan Yenny menjelaskan dan mengidentifikasi 4 toga dan 1 toga yang sudah ditentukan juri. Tak hanya itu, dalam lomba para peserta juga diberikan tantangan untuk membuat sajian kuliner berbahan toga. Dan dalam kesempatan tersebut kader toga dari Puskesmas Keputih membuat kudapan siomay yang diberi nama Basugilor karena terbuat dari Bayam, Ayam, Sambung Nyawa, Udang, Ginseng dan Daun Kelor. Menurut Umi Latifah, timnya sengaja membuat sajian siomay berbahan toga dikarenakan siomay buatannya termasuk kudapan yang sehat. " Kami sengaja membuat siomay dengan berbahan toga karena kandungan tanaman sambung nyawa, ginseng dan daun kelor dalam siomay tersebut bisa menambah stamina," terangnya. 
Tak hanya membuat sajian siomay, Umi dan timnya juga membuat welcome drink yakni teh fermentasi berbahan jamur Kobucha yang berkhasiat menghangatkan badan.  Tak ayal, inovasi dan kreasi kader toga dari Puskesmas Keputih yang di kepalai oleh drg Dwiana Boediastika inipun di apresiasi para juri. (Umi)

Para peserta dari Puskesmas Keputih saat lomba