KIM MESEM-Meriah dan mempesona, dua kata itulah mungkin yang bisa digambarkan dalam acara Pawai Budaya dan Bunga dalam rangka rangkaian HUT Kota Surabaya ke-723, Minggu (22/5). Acara yang dimulai dari Tugu Pahlawan dan berakhir di Balai Kota Surabaya ini sedikitnya diikuti 69 grup peserta yang berasal dari berbagai instansi pemerintah, ormas, komunitas dan ratusan siswa.Tak hanya dari Kota Surabaya, pawai ini juga diikuti peserta dari daerah lain seperti Makasar, Papua, Kabupaten Sampang, Kabupaten Kediri dan Madiun. 
Meski acara sempat molor satu jam dari jadwal sebelumnya, namun tak mengurangi antusias peserta dan warga yang turut memeriahkan parade budaya dan bunga ini.
Adapun rute yang dilewati yakni Jl Pahlawan, Jl Kramat Gantung Jl Gemblongan, Jl Tunjungan, Jl Gubernur Suryo, Jl Yos Sudarso, Jl Jaksa Agung Suprapto dan finish di Taman Surya, Balai Kota Surabaya. Saat di Balai Kota Surabaya inilah para peserta disambut langsung oleh Walikota Tri Rismaharini. Selanjutnya, peserta pun keluar dari pintu gerbang Balai Kota. Namun, saat satu persatu mobil parade yang dihiasi berbagai ornament dan bunga ini melintas, puluhan warga berebut bunga dan buah yang berada di mobil pawai. “ Ayo, cepetan selak gak kumanan (Ayo cepat keburu tidak kebagian,red),” ujar Suwarni (45) salah seorang warga dari Gubeng. Ia bersama anak dan keponakannya dengan sigap pun langsung mencabuti berbagai jenis bunga yang ada di mobil hias milik Kebun Binatang Surabaya.
Tak hanya berebut bunga, warga pun juga mengambil property salah satunya sangkar ayam yang dijadikan hiasan di mobil milik Bank Jatim. “ Lumayan, isok gae ngurungi jagoku nang omah, (Lumayan bisa buat kandang ayam jagoku di rumah,red),” ujar Budiman (34), warga Gentengkali. Petugas keamanan dan Liasion Officer (LO) pun kuwalahan melarang warga yang berebut bunga, karena dikhawatirkan bisa tertabrak mobil. (fud/foto:fud)